Thursday, February 2, 2017

ASKEP ASMA



FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


Nama                   : Isma Risdiyanti
Nim                      : 1608245
Tempat Praktek   : Ruang Melati RSUD BATANG
Tanggal/Jam         : 20 / 09 / 2016


I.             IDENTITAS
A Identitas Pasien
Nama                           : Tn. S
Alamat                        : Kutosari 3/7 Batang
Umur                           :  tahun ( 30-12-1966)
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SD
Suku Bangsa               : Jawa / Indonesia
Jenis Kelamin              : Laki - Laki
Pekerjaan                     : Buruh
Diagnosa Medis          : Asma bronchial
No. Cm                       : 334544

B Penanggung Jawab
Nama                           : Ny. S
Umur                           : 45 tahun
Alamat:                       : Kuto Sari 3/7 Batang
Pekerjaan                     : Buruh
Agama                         : Islam
Hubungan dengan klien          : Istri klien



II.          RIWAYAT KESEHATAN
1.      Keluhan utama
Klien mengeluh sesak nafas terus menerus dan terasa berat
2.      Riwayat kesehatan sekarang
      Klien mengeluh sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, dirasakan semakin memberat,sesak bertambah berat saat posisi tidur,riwayat merokok sejak usia 20 th,nyeri perut, mual, demam sejak 2 hari yang lalu.
      Riwayat kesehatan dahulu
      Klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak remaja. Akhir-akhir ini serangan sesak nafas sering kambuh dan Sesak kambuh terutama bila klien terlalu banyak merokok, mengalami stres, banyak pikiran dan masalah terutama masalah keluarga.
3.      Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mempunyai riwayat sesak nafas sejak kecil tapi sekarang sudah tidak pernah kambuh.

III.             KEBIASAAN SEHARI – HARI (  Menurut Gordon )
1.      Pola persepsi kesehatan
Sebelum sakit :  klien megatakan merokok sejak 20 tahun yang lalu, bila terlalu banyak merokok dadanya akan terasa sakit, klien tidak alergi terhadap makanan, minuman, atau obat – obatan.
Selama sakit : klien tidak merokok,.
2.      Pola nutrisi
Sebelum sakit : makan sehari 3 x sehari ( nasi,sayur,lauk ) minum 6 -8 gelas sehari., tidak alergi terhadap makanan minuman tertentu.
Selama sakit : makan sehari 3 x ( nasi,sayur,lauk,buah ) hanya habis ½   sampai 1/3 porsi karena klien tidak nafsu makan, minum 5 – 6 gelas sehari.
3.      Pola aktifitas
Sebelum sakit : klien mengatakan dalam kesehariannya mampu melakukan perawatan diri sehari – hari, seperti mandi, berpakaian, makan, minum, eliminasi, mobilisasi, pindah, dengan mandiri tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit : dalam melaksanakan aktifitas atau perawatan diri, klien dibantu istri atau anaknya
4.      Pola eliminasi
      Sebelum sakit : klien bak 4 – 5 kali sehari, warna jernih, bab 1 kali sehari, konsistensi lunak warna kuning.
Selama sakit   :klien bak 5 – 6 kali sehari warna jernih, sudah 2 hari belum bab.           
5.      Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : klien tidur malam ±6 – 7  jam,  nyenyak, tidak mengalami gangguan tidur.
Selama sakit    : klien tidur malam 5 – 6 jam sering terbangun bila sesak.
6.      Pola peran
Sebelum sakit ; Klien dirumah sebagai kepala rumah tangga, sebagai pencari nafkah.
Selama sakit : klien tidak dapat menjalankan perannya sebagai pencari nafkah dan sebagai kepala rumah tangga.

7.      Pola kognitif persepsi
Klien mengatakan selepas bekerja sering mengobrol dengan tetangganya, membantu tetangga yang membutuhkan bantuan, klien tidak mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, maupun penciuman.
8.      Pola kebersihan diri
         Sebelum sakit : klien mandi sehari 2 kali
                        Selama sakit   : klien mandi sehari 2 kali dibantu
9.      Pola koping terhadap stres
Sebelum sakit : klien berperan sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pencari nafkah.
Selam sakit : klien mengatakan dapat menerima kenyataan ini, klien sedikit cemas dan gelisah serta tidak nyaman karena harus tinggal di rumah sakit.
10.  Pola seksual dan reproduksi
Sebelum sakit : Klien adalah kepala rumah tangga,klien mempunyai seorang istri, dua orang anak laki – laki dan seorang anak perempuan.
Selama sakit : klien tidak dapat menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pencari nafkah.
11.  Kepercayaan dan keyakinan
      sebelum sakit ; Klien beragama Islam, klien dalam kesehariannya menjalankan salat 5 waktu, sering beribadah ke mushola dekat rumahnya, dan setiap malam jumat mengikuti kegiatan yasinan.
      Selama sakit : klien dan keluarga menganut agama Islam dan menganggap bahwa penyakitnya meruoakan cobaan dari Tuhan.

IV.             PEMERIKSAAN FISIK
1.      Keadaan umum        : Sedang
2.      Kesadaran    : Compus mentis
3.      TTV              : nadi 88    x/menit, suhu 36,7 C Tensi 110/80  mm
                       RR 30   x/menit
4.      Kepala          : bentuk mesochepal, rambut beruban lurus tidak mudah dicabut
5.      Mata             : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
6.      Hidung         :   terdapat sekret/ingus berwarna bening
7.      Telinga         : ada serumen sedikit, pendengaran berfungsi normal
8.      Bibir dan Mulut : mukosa bibir agak kering, gigi bersih, bibir sianosis
9.      Leher            : tak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid
10.  Payudara      : tidak ada kelianan
11.  Dada            :
                  - Paru - paru 
                                    I           : bentuk simetris, gerakan dada simetris, tarikan otot  intercosta
                              Pa        :Fremitus kanan = kiri
                              Pe        : sonor seluruh lapang paru
                              Au       : Ronchi basah dan Whezing seluruh lapang paru, suara dasar bronkial expirasi diperpanjang
                  - Jantung
                              I           : Ictus cordis tidak tampak
                              Pa        : Ictus cordis teraba di SIC V, 2 cm mid LMCS
                              Pe        : Pekak
                              Au       : Bj S1-S2 murni
12.  Abdomen
                              I           : datar
                              Au       : bising usus (+), 32x/menit
                              Pa        : hepar dan lien tak teraba
                              Pe        : timpani
13.  Punggung    : tidak ada kelainan
14.  Genetalia     : normal, tidak ada masalah, tidak ada pembengkakan kelenjar prostat
15.  Kulit              : bersih, akral dingin
                  Ekstrimitas:
                  Atas: akral dingin, sianosis, edema (-)
                  Bawah: akral dingin, edema (-), varises (-)

V.                PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Laboratorium tgl  / 9 / 2016
      Hb          : 14,8 gr%
      Ht           : 42,8 %
      Leukosit : 7,38 /ul
      Trombosit : 165.000/ul
      GDS       : 131,1 mg/dl
2.      Radiologi tgl   /  9 / 2016
Thorax PA : Bronchopneumoni Dextra


3.      Terapi
-         Infus RL 20 tpm
-         Injeksi ceftriaaxone 1 gram / 12 jam
-         Injeksi pantoprazole 1 ampul / 24 jam
-         Injeksi ondansendtron 4 mg / 8 jam
-         Nebulizer 1 ampul / 8 jam
-         Ambroxol 2 x 1 tablet
-         Salbutamol 2 x 1 tablet
-         Oksigen 2 L/ menit

VI.           ANALISA DATA


No
Data Fokus
Etiologi
Masalah
1
Ds: Klien mengatakan sesak nafas terus menerus
Do:
-      sesak nafas, nafas dangkal dan cepat
-      tarikan otot intercostal
-      Auskultasi : wheezing di bronkus dan area paru
-      Batuk tidak produktif, sekret kental lengket sulit keluar
-      RR= 30 kali permenit

Bronkospasme
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2.
Ds : Klien mengatakan dadanya terasa ampeg
Do :
-       Auskultasi ronkhi basah kedua basal paru
-       Sesak nafas, nafas dangkal cepat
-       Dyspnea dengan ekspirasi yang lama inspirasi pendek
-       RR 30 x/menit
-       Terpasang  oksigen 2 L / menit

Hiperventilasi
Ketidakefektifan pola nafas
3.
Ds : Klien mengatakan badannya terasa lemas, dalam aktivitas sehari – hari dibantu oleh keluarga karena merasa tidak nyaman dan kelelahan dalam beraktifitas karena sesak nafas
Do:
-          Kilen tampak pucat dan lemah
-          Nadi 88x / menit
-          TD 110/70mmhg
Ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
Intoleransi aktivitas





VII.    PRIORITAS DIAGNOSA
  1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas  Berhubungan Dengan Bronchospasme
  2. Ketidakefektifan pola nafas  berhubungan dengan hiperventilasi
  3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen








VIII.  RENCANA KEPERAWATAN

NO DP
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
TTD
1

















2
















3
 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien dapat memepertahankan jalan nafas yang efektif dengan kriteria hasil :
-          Mendemonstrasikan batuk efektif
-          Mampu mengeluarkam sputum
-          Mampu bernapas dengan mudah
-          Frekuensi pernapasan dalam rentang normal




Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien mampu mengontrol : status kepatenan jalan nafas dengan kriteria hasil :
-          Irama nafas sesuai yang diharapkan
-          Ekspansi dada simetris
-          Bernafas mudah
-          Pengeluaran sputum pada jalan nafas
-          Tidak ada suara nafas tambahan
-          Tidak ada retraksi dada
-          Tidak ada dypsneu

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien mampu mengontroltoleransi aktivitas dengan kriteria hasil :
-          Berpartisipasi dalam aktivitas fifik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi, dan respirasi.
-          Mampu melakukan aktivitas sehari – hari secara mandiri
-          Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
-          Lakukan fisoterapi dada bila perlu
-          Monitor status respirasi
-          Atur posisi tidur







-          Monitoring frekuensi, ritme, kedalaman pernafasan
-          Catat adanya pergerakan dada, kesimetrisan, penggunaan otot tambahan
-          Monitoring kemampuan klien untuk batuk efektif


-          Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan
-          Bantu klien untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik
-          Untuk mengeluarkan xsecret
-          Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan gaya gravitasi membantu menurunkan kelemahan otot dan dapat sebagai alat ekspansi dada

-          Ekspansi dada terbatas yang berhubungan dengan atelektasis atau nyeri dada
-          Dapat meningkatkan sputum dimana gangguan ventilasi ditambah ketidaknyamanan upaya bernafas.

-          Dorongan atau dukungan baik secara psikis maupun moril dapat meningkatkan kemauan untuk segera sembuh dan kembali beraktivitas

-          Klien imamahami dan mengetahui jenis aktivitas

-          apa yang tidak bisa atau boleh dilakukan.







IX.       IMPLEMENTASI / CATATAN PERKEMBANGAN
NO
HARI/TGL
IMPLEMENTASI
RESPON
TTD
1













































2


































Senin
 20/9/16












































Selasa, 21/9/16
-          membuka jalan nafas
-          memposisikan klien untuk mendapat ventilasi maksimal


-          mengauskultasi dan memonitor bunyi nafas, frekuensi, ritme, kedalaman pernafasan.
-          Mencatat pergerakan dada, kesimetrisan, penggunaan otot tambahan.

-          Memberikan nebulizer combivent 1 ampul



-          Melakukan fisioterapi dada dan mengajarkan cara melakukan batuk efektif





-          Monitor status respirasi
-          Memberikan posisi yang nyaman dengan posisi setengah duduk




-          Membantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang dapat dilakukan , memilih aktifitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis dan sosial, dan bantu klien / keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktifitas.



-          Memonitor TTV sebelum, selama, dan sesudah aktifitas, kualitas nadi, frekuensi, dan irama pernafasan, suhu, warna,dan kelembapan kulit.

-          membuka jalan nafas
-          memposisikan klien untuk mendapat ventilasi maksimal
-          mengauskultasi dan memonitor bunyi nafas, frekuensi, ritme, kedalaman pernafasan.
-          Mencatat pergerakan dada, kesimetrisan, penggunaan otot tambahan.

-          Memberikan nebulizer combivent 1 ampul



-          Melakukan fisioterapi dada dan mengajarkan cara melakukan batuk efektif
-          Monitor status respirasi
-          Memberikan posisi yang nyaman dengan posisi setengah duduk


-          Membantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang dapat dilakukan , memilih aktifitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis dan sosial, dan bantu klien / keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktifitas.
S: Klien mengatakan masih sesak nafas
O: Klien belum terlihat rileks
S: Klien mengatakan sedikit lebih nyaman
S: RR 24 x/ menit
O: nafas cepat dan dangkal
O: penggunaan otot dada ( -)

O: Klien tampak lebih nyaman setelah dinebulizer

S: Klien mau melaksanakan dan mengatakan sesak sedikit berkurang karena secret keluar
O: secret keluar sedikit

O: Rr 30 x / menit
S: Klien mengatakan sedikit lebih baik dan nyaman
O: Klien tampak lebih nyaman
S: klien mengatakan dapat memilih aktifitas yang konsisten dan sesuai dengan kemampuannya
O: klien tampak lebih nyaman dan rileks



O: TD 110/70 mmhg
N: 95x/menit RR: 30 x/menit S: 36,7 C,wheezing (+)

S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang
O: Klien tampak rileks
S: Klien mengatakan sedikit lebih nyaman





O: Klien tampak lebih nyaman setelah dinebulizer

O: secret keluar
O: Rr 24 x / menit
S: Klien mengatakan lebih baik dan nyaman
O: Klien tampak lebih nyaman


S: klien mengatakan dapat memilih aktifitas yang konsisten dan sesuai dengan kemampuannya
O: klien tampak lebih nyaman dan rileks






















X.          EVALUASI
Tgl/jam
DP
EVALUASI
TTD
20/9/2016
18.00






















21/9/2016
1







II







III







I







II







III
S: klien mengatakan masih sesak nafas, secret keluar tapi baru sedikit
O : auscultasi belum menunjukkan perbaikan yang berarti
-          RR 30 x / menit
-          Whezzing ( + )
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi untuk posisi ½ duduk , salbutamol 2 x 1 tablet, nebulizer combivent / 8 jam

S : klien mengatakan dada masih terasa berat saat bernafas
O : klien masih terlihat sesak dan tidak nyaman saat bernafas
-          RR 30 x/menit
-          Terpasang oksigen 2 L / menit
A : masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi untuk posisi ½ duduk, pantau TTV, pemberian oksigen

S : klien mengatakan tubuhnya masih terasa lemas saat beraktifitas,
0 : klien beraktifitas ringan kemudian berirtirahat karena merasa lemah
-          TD 110/70 mmhg
-          Suhu : 36,7 C
-          RR : 30 x/ menit
A : masalah belum teratas
P : monitor tanda- tanda vital klien

S: klien mengatakan masih sesak nafas berkurang, secret mulai keluar banyak
O : auscultasi menunjukkan perbaikan yang berarti
-          RR 24 x / menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi untuk posisi ½ duduk , salbutamol 2 x 1 tablet, nebulizer combivent / 8 jam

S : klien mengatakan dada masih terasa berat saat bernafas berkurang
O : klien sudah terlihat nyaman
-          RR 24 x/menit
-          Terpasang oksigen 2 L / menit
A : masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi untuk posisi ½ duduk, pantau TTV, pemberian oksigen

S : klien mengatakan tubuhnya masih terasa lemas saat beraktifitas,
0 : klien beraktifitas ringan kemudian berirtirahat karena merasa lemah
-          TD 110/70 mmhg
-          Suhu : 36,5 C
-          RR : 24 x/ menit
A : masalah belum teratasi
P : monitor tanda- tanda vital klien



Isma







Isma








Isma






Isma




Isma









Isma


















No comments:

Post a Comment